Tugas
sistem instrumentasi pengukuran
RINGKASAN
TENTANG DAC, ADC DAN MULTIPLEXER
Nama :
Musfirah
Nim : 1408102010032
Mata Kuliah :
Sistem Instrumentasi Pengukuran
JURUSAN
FISIKA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
SYIAH KUALA
BANDA
ACEH
2016
DAC (DIGITAL TO ANALOG CONVERTION)
DAC
(Digital to Analog Convertion) adalah perangkat atau rangkaian elektronika yang
berfungsi untuk mengubah suatu isyarat digital (kode-kode biner) menjadi
isyarat analog (tegangan analog) sesuai harga dari isyarat digital tersebut.
DAC (digital to Analog Convertion) dapat dibangun menggunakan penguat penjumlah
inverting dari sebuah operasional amplifier (Op-Amp) yang diberikan sinyal
input berupa data logika digital (0 dan 1).
Rangkaian
dasar DAC (Digital to Analog Convertion) terdapat 2 tipe yaitu Binary-weighted
DAC dan R/2R Ladder DAC. Kedua tipe DAC tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1. Binary-weighted
DAC
Sebuah
rangkaian Binary-weighted DAC dapat disusun dari beberapa Resistor dan Operational
Amplifier yang diset sebagai penguat penjumlah non-inverting seperti gambar
berikut.
Gambar
1.1 Rangkaian Dasar Binary-weighted DAC
Resistor
20KOhm menjumlahkan arus yang dihasilkan dari penutupan switch-switch D0 sampai
D3. Resistor-resistor ini diberi skala nilai sedemikian rupa sehingga memenuhi
bobot biner (binary-weighted) dari arus yang selanjutnya akan dijumlahkan oleh
penguat penjumlah inverting IC 741.
Apabila
sumber tegangan pada penguat penumlah IC 741 tersebut adalah simetris ± 15Vdc.
Maka dengan menutup D0 menyebabkan tegangan +5Vdc akan diberikan ke penguat
penjumlah dengan penguatan – 0,2 kali (20K/100K) sehingga diperoleh tegangan
output penguat penjumlah -1Vdc. Penutupan masing-masing switch menyebabkan
penggandaan nilai arus yang dihasilkan dari switch sebelumnya.
1. R/2R Ladder DAC
Metode lain dari konversi Digital to Analog adalah R/2R Ladder. Metode ini
banyak digunakan dalam IC-IC DAC. Pada rangkaian R/2R Ladder, hanya dua nilai
resistor yang diperlukan, yang dapat diaplikasikan untuk IC DAC dengan resolusi
8, 10 atau 12 bit. Rangkaian R/2R Ladder dapat dilihat pada gambar dibawah.
Gambar
1.2 Rangkaian Dasar R/2R Ladder DAC
Prinsip kerja dari rangkaian R/2R Ladder adalah sebagai berikut : informasi
digital 4 bit masuk ke switch D0 sampai D3. Switch ini mempunyai kondisi “1”
(sekitar 5 V) atau “0” (sekitar 0 V). Dengan pengaturan switch akan
menyebabkan perubahan tegangan yag diberikan ke penguat penjumlah inverting
sesuai dengan nilai ekivalen biner-nya. Sebagai contoh, jika D0 = 0, D1 = 0, D2
= 0 dan D3 = 1, maka R1 akan paralel dengan R5 menghasilkan 10 k . Selanjutnya
10 k ini seri dengan R6 = 10 k menghasilkan 20 k . 20 k ini paralel dengan R2
menghasilkan 10 k , dan seterusnya sampai R7, R3 dan R8.
ADC (ANALOG DIGITAL CONVERTER)
Rangkaian
ADC (Analog Digital Converter) adalah rangkaian elektronika yang dapat mengubah
sinyal analog menjadi sinyal digital. Pada awalnya sinyal yang tidak memiliki
nilai numericnya dengan menggunakan rangkaian ADC maka menjadi sinyal yang
mempunyai sifat numeric. Saat ini juga sudah banyak IC yang dibuat dengan
menggunakan fungsi ADC, bahkan ada juga yang langsung terintegrated dengan IC
Mikrokontroller yang dapat mendukung aplikasi rangkaian dengan lebih komplek.
Gambar ADC (Analog
Digital Converter)
Gambar diatas
memperlihatkan sebuah komparator merubah keadaan logika output sesuai fungsi
tegangan input analog. Sebuah komparator dapat tersusun dari sebuah opamp yang
memberikan output terpotong untuk menghasilkan level yang diinginkan untuk
kondisi logika (+5 dan 0 untuk TTL 1 dan 0). Komparator komersil didesain untuk
memiliki level logika yang dperlukan pada bagian outputnya.
MULTIPLEXER
Multiplexer atau
selector data adalah suatu rangkaian logika yang menerima input data dan untuk
suatu saat tertentu hanya mengijinkan satu dari data input tersebut untuk lewat
mencapai output. Jalan yang akan ditempuh dari input data yang diinginkan ke
output dikontrol oleh input – input SELECT (kadang – kadang disebut input input
ADDRESS). Di bawah ini merupakan gambar diagram dasar multiplexer secara umum.
Multiplexer bekerja
seperti sebuah saklar (switch) multi posisi yang dikontrol secara digital,
dimana kode digital yang diberikan ke input - input SELECT mengontrol input -
input data mana yang di switch ke output. misalnya, pada multiplexer dua input,
output z akan sama dengan input data Io untuk kode input SELECT berlogik 1, Z
akan sama dengan I1 untuk kode input SELECT berlogik 0. Dengan kata lain
multiplexer memiilih 1 dari N data input dan menyalurkan data yang terpilih ke
suatu chanel output tunggal. Proses ini disebut multiplexing.
Gambar diatas menunjukkan rangkaian
logika untuk multiplexer dua input (dua chanel) dengan input input data A dan B
dan input SELECT. Level logika yang diberikan ke input S menentukan AND gate
mana yang di –enable sehingga input datanya lewat melalui OR gate ke output Z.
Ekspresi bolean untuk output tersebut adalah :
Tabel Kebenaran
Multiplexer 2 Input
Dengan S = 0, ekspresi
ini menjadi:
Menunjukkan bahwa Z akan identik dengan
sinyal input B yang dapat merupakan suatu level logika tetap atau sinyal logika
yang berubah – ubah menurut waktu. Dengan S = 1, ekspresi boleannya menjadi:
Z
= A.1 + B.0 = A
Sehingga menunjukkan bahwa output Z akan
identik dengan sinyal input A. Rangkaian rangkaian multiplexer sangat banyak di
temukan dalam berbagai macam pemakaian dalam sistem - sistem digital. Pemakaian
pemakaian ini termasuk seleksi data, data routing, pengurutan operasi
(operation sequencing), konversi pararel ke seri dan lain sebagainnya.
Komentar
Posting Komentar